Permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) masih menjadi permasalahan mendasar dalam pembangunan manusia Indonesia. Dengan memberdayakan peran Kelompok PKK Desa Tanjung Sari dan yang sebelumnya hanya mengenal metode penanaman yang tradisional yaitu menanam menggunakan media tanah, memanen bagian tanaman (daun,bunga dan buah) setelah tanaman masuk masa dewasa sementara dalam metode microgreens tanaman dapat dipanen lebih awal 7-14 hari setelah proses semai (5), tanaman lebih
bergizi 40 kali lebih tinggi dibandingkan sayuran dewasa dan variasi jenis tanaman dengan banyak warna yang menarik. Microgreens berbagai jenis sayuran,tanaman herbal, tanaman aromatik kaya akan kandungan mineral seperti kalium, zat besi, zink, magnesium, selenium, mangan, tembaga. kaya akan kandungan antioksidan, termasuk asam askorbat (vitamin C), phylloquinones (vitamin K), α-tocopherol (vitamin E), β-carotene (provitamin A), fenolik, antosianin. Antioksidan ini berperan dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif karena paparan radikal bebas. Diharapkan dengan implementasi kreasi pangan dapat memenuhi gizi anak dan keluarga serta berpotensi menjadi pelaku UMKM.
“Pemberdayaan Kelompok PKK Desa Tanjungsari, Deli Serdang Dalam Implementasi Kreasi Pangan Berbasis Microgreen Menuju Desa Tanjungsari Bebas Stunting”
Reply